Hukum I Newton
Hukum I Newton
Galilei melakukan ekperimen dengan menggelindingkan bola pada permukaan
miring yang saling berhadapan (terlihat pada gambar). Eksperimen ini diteruskan dengan merubah atau
menambah kelandaian bidang miring. Semakin landai, maka bola akan semakin jauh
menggelinding. Menggunakan hasil ekperimen tersebut, maka dapat disimpulkan, jika
salah satu sisi pada akhirnya dibuat mendatar, maka bola akan menggelinding
terus tanpa berhenti (dengan catatan mengabaikan pengaruh gesekan). Hal
tersebut berarti bola akan tetap mempertahankan gerakannya. Secara umum suatu
benda memiliki kecenderungan untuk mempertahankan geraknya. Oleh karena itu,
benda tersebut dikatakan mempunyai inersia atau kelembaman.
Konsep kelembaman yang ditemukan oleh Galilei memberikan ilham penting bagi
Isaac Newton untuk merumuskan pandangannya tentang gerak. Pandangan tersebut
dituangkan dalam hukum I Newton tentang gerak yang menyatakan “Setiap benda akan terus berada pada keadaan
diam atau bergerak dengan kelajuan tetap sepanjang garis lurus jika tidak
dipaksa untuk merubah keadaan geraknya itu oleh gaya-gaya yang bekerja padanya”.
Gaya adalah penyebab perubahan
gerakan, dan bukan penyebab gerakan. Oleh karena itu, jika resultan gaya yang bekerja pada sembarang benda
lenyap atau sama dengan nol, maka benda itu tidak akan mengalami perubahan
gerakan, yakni benda tersebut bergerak lurus dengan kelajuan tetap. Sehingga
hukum I Newton dapat dirumuskan seperti berikut.
Hukum pertama Newton berlaku hanya untuk kerangka-kerangka acuan khusus.
Kerangka acuan tempat hukum pertama Newton berlaku disebut kerangka acuan inersial.
Hukum pertama Newton berlaku hanya untuk kerangka-kerangka acuan khusus.
Kerangka acuan tempat hukum pertama Newton berlaku disebut kerangka acuan
inersial. Kerangka acuan tempat hukum pertama Newton tidak berlaku disebut
kerangka acuan tak inersial.
Komentar
Posting Komentar